cara menjadi tester aplikasi dibayar

Cara Menjadi Tester Aplikasi & Website Dibayar Dollar

Diposting pada

Di era digital sekarang, hampir semua hal bisa menghasilkan uang dari internet mulai dari isi survei, mengetik CAPTCHA, hingga mencoba aplikasi baru yang belum dirilis ke publik. Namun, berbeda dengan pekerjaan online kecil lain, profesi tester aplikasi dibayar adalah peluang nyata untuk kamu yang ingin berkarier di bidang teknologi.

Menariknya, siapa pun bisa memulainya, bahkan tanpa latar belakang IT. Tapi sebelum kamu terburu-buru mendaftar di situs “tester aplikasi dibayar”, ada hal penting yang perlu dipahami dulu: profesi ini bukan sekadar “coba aplikasi lalu dapat uang”.

Menjadi tester aplikasi atau dikenal juga sebagai software tester / QA tester membutuhkan ketelitian, logika, dan kemampuan komunikasi yang baik. Mari kita bahas panduan lengkapnya.

Apa Itu Tester Aplikasi dan Website?

tester aplikasi adalah

Secara sederhana, tester aplikasi adalah orang yang menguji aplikasi atau website untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik sebelum diluncurkan. Tugas utamanya adalah mencari bug (kesalahan), mengecek performa, dan memberikan masukan agar aplikasi terasa nyaman digunakan.

Ada dua jenis utama tester:

  1. Beta Tester (Freelance):
    Orang biasa yang mencoba aplikasi baru dan memberi umpan balik dari sisi pengguna.
    Cocok untuk pemula yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
  2. Software Tester (Profesional):
    Bekerja di perusahaan teknologi atau startup untuk melakukan pengujian sistematis (QA – Quality Assurance).
    Jenis ini bisa menjadi karier penuh waktu dengan gaji stabil.

Selain aplikasi mobile, banyak juga perusahaan mencari tester website untuk memeriksa fungsi tombol, kecepatan loading, dan tampilan di berbagai perangkat.

Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Tester

tugas tester aplikasi

Tanggung jawab utama seorang tester adalah memastikan aplikasi bebas dari kesalahan sebelum digunakan banyak orang.

Berikut beberapa hal yang biasanya dilakukan:

  • Menguji setiap fitur aplikasi atau situs web.
  • Mencatat bug (error) dan menjelaskan langkah yang menyebabkan bug muncul.
  • Menilai pengalaman pengguna (user experience).
  • Berkomunikasi dengan developer atau tim QA untuk memperbaiki masalah.
  • Memberikan rekomendasi peningkatan fitur.

Contohnya:

Jika kamu mengetes aplikasi belanja online, kamu harus mencoba fitur login, menambah barang ke keranjang, hingga memproses pembayaran. Bila tombol “Bayar” tidak berfungsi, kamu wajib melaporkannya secara detail.

Syarat Menjadi Tester Aplikasi dan Website

Untuk menjadi tester aplikasi dibayar, kamu tidak harus punya gelar IT. Namun, ada beberapa syarat dasar yang penting:

  1. Teliti dan sabar.
    Kamu harus mampu memperhatikan detail kecil dan sabar mengulang tes berulang kali.
  2. Mampu menulis laporan bug sederhana.
    Misalnya, menuliskan deskripsi kesalahan dan langkah-langkah untuk mereproduksi bug.
  3. Punya perangkat memadai.
    PC/laptop atau smartphone yang sesuai dengan kebutuhan pengujian.
  4. Koneksi internet stabil.
    Karena hampir semua tes dilakukan online.
  5. Bisa memahami instruksi berbahasa Inggris.
    Banyak platform global menggunakan bahasa Inggris untuk instruksi dan laporan bug.

Untuk posisi software tester profesional, biasanya diperlukan pemahaman tools seperti JIRA, Postman, Selenium, atau JMeter.

Cara Menjadi Tester Aplikasi Dibayar

Berikut langkah-langkah realistis untuk kamu yang ingin mulai dari nol:

  1. Pelajari dasar pengujian aplikasi.
    Pahami istilah seperti bug, QA, testing manual, dan automation testing.
  2. Daftar di platform tester aplikasi global.
    Beberapa situs populer:
  3. Lengkapi profil dan perangkat uji.
    Cantumkan perangkat yang kamu miliki, sistem operasi, dan koneksi internet.
  4. Ikuti tes kualifikasi.
    Sebagian besar situs meminta kamu melakukan tes simulasi untuk menilai kemampuan observasi.
  5. Mulai ambil proyek.
    Setelah diterima, kamu bisa memilih tugas uji sesuai perangkat dan mendapat bayaran antara USD 5–50 per tes, tergantung kompleksitas.

Tips tambahan: aktiflah memeriksa dashboard setiap hari karena proyek tester biasanya cepat penuh!

Cara Menjadi Software Tester Profesional

Jika kamu ingin menjadikannya karier jangka panjang, inilah jalur yang bisa ditempuh:

  1. Kuasai dasar pemrograman dan logika.
    Bahasa seperti Java, Python, atau SQL sangat membantu untuk testing otomatis.
  2. Pelajari tools testing populer.
    Contoh: Selenium, JMeter, Postman, Appium, Jenkins.
  3. Ambil kursus atau sertifikasi QA.
    Sertifikasi seperti ISTQB atau kursus di Coursera dan Udemy dapat memperkuat kredibilitasmu.
  4. Bangun portofolio proyek.
    Kumpulkan contoh laporan bug, hasil uji, dan skrip otomatisasi.
  5. Lamar posisi QA di perusahaan.
    Banyak startup dan perusahaan digital di Indonesia kini membuka posisi QA Tester dan Software Tester.

Dengan kemampuan dan pengalaman yang baik, profesi ini bisa menjadi jalur karier yang stabil di dunia IT.

Gaji dan Penghasilan Software Tester di 2025

gaji penghasilan software tester

Berikut perkiraan penghasilan tester aplikasi dan software tester di tahun 2025:

Jenis TesterPerkiraan Penghasilan
Freelance Tester (uTest, TestIO)Rp 100.000 – Rp 700.000 per proyek
QA Manual Tester (Junior)Rp 5 – 8 juta/bulan
QA Automation Tester (Mid–Senior)Rp 10 – 20 juta/bulan
Lead QA Engineer / QA ManagerRp 20 juta ke atas

Kisaran tersebut tergantung pada pengalaman, lokasi, dan tingkat kesulitan proyek. Software tester profesional di luar negeri bahkan bisa memperoleh gaji hingga USD 60.000–100.000 per tahun.

Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Tester Aplikasi

Kelebihan:

  • Bisa dikerjakan dari rumah (remote).
  • Cocok untuk freelance atau part-time.
  • Peluang karier luas di dunia IT.
  • Cocok bagi yang suka eksplorasi aplikasi.

Kekurangan:

  • Penghasilan freelance tidak selalu stabil.
  • Tes bisa membosankan dan berulang.
  • Untuk posisi profesional, butuh kemampuan teknis tinggi.

Tips Sukses Menjadi Tester Aplikasi Dibayar

  • Kuasai bahasa Inggris dasar, terutama istilah teknis.
  • Rajin ambil proyek kecil untuk membangun reputasi.
  • Buat portofolio bug report yang rapi dan profesional.
  • Gabung ke komunitas QA di Discord, Reddit, Telegram, atau LinkedIn.
  • Perbarui skill digital kamu secara rutin karena tools dan metode testing selalu berkembang.

Kesimpulan

Menjadi tester aplikasi dibayar bisa jadi langkah awal kamu memasuki dunia teknologi. Kamu bisa memulainya sebagai freelance tester yang mencoba aplikasi baru, lalu meningkat menjadi software tester profesional dengan gaji tinggi.

Yang penting, jangan hanya tergiur “uang cepat”. Fokuslah pada belajar keterampilan testing, memahami bug, dan membangun reputasi sebagai tester yang teliti. Dengan konsistensi dan keingintahuan tinggi, profesi ini bisa jadi karier jangka panjang yang sangat menjanjikan.

👉Baca juga panduan cara menjadi penguji AI dibayar yang bisa dikerjakan dari rumah dan dengan peluang penghasilan yang besar.

FAQ: Panduan Jadi Tester Aplikasi Dibayar

Berikut adalah beberapa pertanyaan tentang cara menjadi tester aplikasi atau website yang dibayar:

Apa itu tester aplikasi dibayar?

Tester aplikasi dibayar adalah orang yang mendapat bayaran untuk mencoba aplikasi dan melaporkan bug atau kesalahan sebelum aplikasi dirilis resmi.

Apakah harus bisa coding untuk jadi tester?

Tidak. Untuk tester manual, kamu hanya perlu paham logika dan cara kerja aplikasi. Coding dibutuhkan untuk automation tester.

Berapa penghasilan tester aplikasi pemula?

Biasanya mulai dari Rp100.000–Rp500.000 per proyek, tergantung tingkat kesulitan dan platform.

Apakah pekerjaan ini bisa dilakukan dari rumah?

Ya, sebagian besar tester bekerja secara remote. Kamu hanya perlu koneksi internet dan perangkat uji.

Bagaimana cara menjadi software tester profesional?

Pelajari tools testing seperti Selenium atau Postman, ikuti kursus QA, lalu bangun portofolio proyek sebelum melamar ke perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *